Kamis, Januari 31, 2013

Anak-anak dan Perkembangan Teknologi

“Mama, tab aku mana?”

“Mama, aku mau main game.”

Ya, begitulah celoteh-celoteh yang hampir setiap hari saya dengar dari sepupu-sepupu saya. Yang satu berusia enam tahun, dan adiknya berusia empat tahun. Satu kata: canggih. Jari mereka dengan luwes dan lancarnya berselancar mengikuti game digital di tablet yang mereka miliki. Kadang saya malu sendiri, saya yang memang gaptek atau mereka yang terlalu canggih, ya? Bahkan seringkali mereka yang mengajari saya cara memainkan game-game di tablet tersebut, mulai dari Angry Birds, Temple Run, dan Talking Tom.

Nyatanya, bukan hanya sepupu saya yang betah berlama-lama di depan tab. Seringkali saya melihat anak-anak lain seusia mereka asyik sendiri di depan gadget layar datar tersebut baik di pusat perbelanjaan, di restoran, bahkan sampai di tempat ibadah.

Adanya gadget seperti tablet yang sekarang ini semakin mudah didapatkan membuat para orangtua tidak perlu lagi membelikan bermacam-macam mainan untuk anaknya. Cukup membelikan satu buah tablet (yang sekarang harganya semakin terjangkau), segala macam game sudah bisa didapatkan dengan gratis. Dibandingkan dengan masa kecil saya yang penuh dengan permainan tradisional seperti galaksin, petak umpet, tak benteng, dan masak-masakan, terkadang saya merasa iri sekaligus kasihan kepada anak kecil zaman sekarang. Iri, karena mereka sangat dimanjakan dengan segala kecanggihan teknologi dan kemudahannya. Cukup dengan sekali klik, mereka sudah bisa mendapatkan aplikasi atau permainan yang mereka inginkan. Namun, kasihan juga melihat mereka yang dunianya terkadang hanya ‘terbatas’ di gadget-gadget tersebut. Mereka jadi kurang bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya dan juga kurang beraktivitas fisik.

Seperti dua sisi uang logam, gadget-gadget ini memiliki dampak positif dan juga dampak negatif untuk anak-anak. Dampak positif pertama yang saya lihat adalah mengasah kreativitas dan kecerdasan anak. Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca, dan menulis huruf tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tak perlu lagi belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang lebih menyenangkan. Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria. Selain itu, kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena game-game yang mereka mainkan sangat banyak dan memiliki jalan cerita yang beragam.

Namun demikian, penggunaan gadget juga membawa dampak negatif yang tidak sedikit bagi anak. Seringkali anak-anak menjadi malas bergerak dan beraktivitas. Mereka lebih memilih duduk diam di depan gadget dan menikmati dunia yang ada di dalam gadget tersebut. Hal ini tentunya berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan tubuh anak. Selain itu, terlalu lama menghabiskan waktu di depan gadget juga membawa pengaruh buruk bagi kemampuan sosialisasi anak. Mereka seringkali enggan bermain bersama teman sebayanya karena lebih tertarik bermain dengan game digitalnya. Anak-anak juga menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam dunia nyata, karena sudah terbiasa hidup di dunia digital

Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, memang mustahil menjauhkan anak dari gadget dan teknologi canggih lainnya. Justru, anak-anak harus diperkenalkan dengan gadget-gadget tersebut agar mereka tidak gaptek dan terbiasa dengan teknologi terkini. Namun, peran serta dan pengawasan orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus mendampingi dan membimbing anaknya saat sedang menggunakan gadget. Selain itu, batas waktu juga harus ditentukan secara disiplin agar anak tidak kecanduan bermain game.

Semoga bermanfaat :)


View the original article here

Tidak ada komentar: