Rabu, Februari 06, 2013

Pengelola Supermarket Curhat Kekurangan Pasokan Daging

Jakarta - Kalangan pengelola supermarket/swalayan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku kesulitan mendapatkan pasokan daging sapi saat ini. Harga daging sapi ketika didatangkan sudah cukup tinggi.

"Pasokan daging kita saat ini kurang 20-30% dan harga melambung 30%. Harga tinggi sudah terjadi dari pasokan," ungkap Wakil Sekjen Aprindo Satria Hamid di Gedung KPPU, Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Menurut Satria, hal ini disebabkan pasokan daging sapi yang berkurang drastis. Padahal untuk tahun ini, setidaknya supermarket/swalayan membutuhkan pasokan 17.200 ton daging.

"Tahun 2012 kebutuhan kita 12.700 ton untuk anggota Aprindo, yang meliputi kebutuhan supermarket sebanyak 6.200 ton, dan hypermarket sebanyak 6.500 ton dan kebutuhan tahun 2013 naik 30% yaitu 17.200. Kami saat ini kesulitan untuk mendapatkan stok secara berkelanjutan," katanya.

Walaupun pihak Aprindo sudah bekerjasama dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) moderen, namun pasokan daging yang didapat belum juga maksimal.

"Kami juga punya konsumen kelas tinggi atau konsumen premium. Kami bekerjasama dengan RPH moderen tetapi ini masih belum bisa dipenuhi secara maksimal. Kami akan senang jika bisa dipasok dari sapi lokal. Tetapi distribusi dan infrastruktur belum terpenuhi," tandasnya.

(wij/dnl)


View the original article here

Tidak ada komentar: