Rabu, Februari 06, 2013

Taipan Properti Ciputra Angkat Bicara Soal Pemindahan Ibukota RI

Jakarta - Taipan properti dan pendiri Ciputra Group, Ciputra memiliki pandangan tersendiri terkait pemindahan ibukota Indonesia dari DKI Jakarta.

Ciputra menilai, memindahkan ibukota negara saat ini dinilainya belum tepat. Solusi terkini adalah bagaimana mengatasi persoalan tata kota, banjir dan kemacetan di Jakarta

"Pindahin ibukota ke luar Jakarta, bukan karena banjir kita pindah. Bukan karena korupsi, bukan karena macet," tutur Ciputra di Hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk membangun deep tunnel alias bendungan raksasa multi fungsi di utara Jakarta dan memindahkan ibukota hampir sama, yaitu sekitar Rp 70 triliun.

Memperbaiki kondisi Jakarta sebagai ibukota negara adalah prioritas terpenting, karena di tahun 2030 Jakarta akan menjadi salah satu pusat perekonomian dunia. Sehingga, sebagai ibu kota negara, Jakarta harus benar-benar ditata.

"Tahun 2030 Indonesia menjadi kota pelabuhan besar dunia. Ibukota nomor 8 di dunia. Kita harus melakukan all out Jakarta jadi kota moderen," tambahnya.

Namun, ia tak keberatan memindahkan ibukota ketika Jakarta telah menjadi kota yang bebas macet, banjir, dan telah tertata rapi.

"Jakarta ditinggalkan kalau keadaan bagus," cetusnya.

(feb/ang)


View the original article here

Tidak ada komentar: